Kamis, 01 Oktober 2015

dasar-dasar pemetaan

PENGETAHUAN PERPETAAN
 

 STANDAR KOMPETENSI
 
Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan

KOMPETENSI DASAR

Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan

INDIKATOR

Menjelaskan Pengertian Peta
Mengklasifikasikan peta
Menjelaskan  komponen-komponen peta
Menlakukan pengukuran arah  dalam peta
Menginterpretasi peta
Menjelaskan syarat peta yang baik dan benar
Mengidentifikasi proyeksi peta
Menjelaskan cara memperbesar / memperkecil peta
Mencari / menghitung skala  peta
Menghitung kemiringan lereng pada peta kontur

PENGERTIAN PETA

Di jaman yang semakin maju ini  peta menjadi alat bantu yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan diberbagai bidang, seperti bidang pertanahan, pertanian, perkebunan, industri dan perdagangan, pelayaran, penerbangan, pendidikan, tata ruang wilayah, politik dan keamanan, dan lain-lain. Terlebih untuk peta-peta tematik yang sifatnya lebih khusus dan spesifik, sudah menjadi kebutuhan hampir setiap lembaga, lebih-lebih yang bergerak di bidang perencanaan dan pembangunan suatu wilayah dalam skala lokal, regional, nasional dan internasional.

Pada hakekatnya peta adalah sebuah alat peraga (Sandy, 1986), karena melalui peta seseorang akan dapat menyampaikan sesuatu ide kepada orang lain. Ide tersebut dapat berupa gambaran tentang bentuk-bentuk muka bumi, distribusi penduduk, penggunaan lahan di suatu tempat, kesuburan tanah, kedalaman air laut, penyebaran iklim, dan lain-lain yang terutama berkaitan dengan aspek keruangan (spasial).

Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dengan menggunakan skala dan digambar di atas bidang datar sebagai kenampakan jika dilihat dari atas dan ditambah dengan tulisan sebagai identitas.

Untuk mempelajari seluk beluk penggambaran permukaan bumi atau peta diperlukan pengetahuan khusus yang mempelajari tentang peta yang dinamakan Kartografi

KLASIFIKASI PETA

1. Berdasarkan skala

 Peta kadaster,  berskla 1 : 100 –  1 : 5.000
Peta skala besar,  berskala  1 : >5.000 –  1 :  250.000
Peta skala sedang, berskala 1 : >250.000 –  1 : 500.00
Peta skala kecil, beskala  1 : > 500.000 –  1 : 1.000.000
Peta geografi, berskla  1 : > 1.000.000

2. Berdasarkan Isinya

Peta umum : peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah yang dipetakan. Contoh : peta topografi, peta chorografi, peta dunia
Peta khusus/ tematik : peta yang hanya menggambarkan kenampakan tertentu saja atau menggambarkan satu aspek saja. Contoh peta kepadatan penduduk, peta geologi, peta navigasi, peta pariwisata, peta kontur dll 

3.  Berdasarkan bentuk

Peta foto : yang dihasilkan dari mosaik foto udara/ortofoto yang dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda.
Peta garis : peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan. Misal: peta rupa bumi (topografi), peta tematik.

KOMPONEN-KOMPONEN PETA

 a.      Judul Peta

Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya dicantumkan di bagian atas  peta dengan huruf besar. Fungsi judul adalah menunjukkan daerah yang digambarkan oleh peta tersebut.

b.      Orientasi Peta/ Penunjuk Arah

Merupakan gambar penunjuk arah mata angin, pada umumnya peta berorientasi Utara, diletakkan di sudut kanan atas atau tempat lain yang kosong  

c.       Skala

Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya di permukaan bumi. Secara umum skala dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

1)      Skala angka/numerik

Skala yang berupa angka-angka. Misalnya skala peta  1: 200.000, skala peta 1 : 1.000.000 dan sebagainya

2)      Skala Garis/Grafik

Skala yang ditunjukkan dengan membuat garis linier dengan membuat perbandingan pada setiap ruasnya.

Contoh

0                1                   2                   3

3) Skala kalimat/verbal

Skala Yang menggunakan kalimat baku sebagai pentunjuk skala. Jenis skala ini banyak dipakai di Eropa yang biasanya menggunakan satuan inchi dan mil.

Contoh : One Inch to two miles

d.      Legenda/keterangan

Legenda adalah keterangan yang penting yang memberikan keterangan dan penjelasan tentang simbol-simbol yang terdapat pada peta.

e.       Garis koordinat astronomi

Garis ini diperlukan untuk mengetahui letak astronomi suatu tempat. Biasanya terdiri dari garis bujur dan garis lintang yang dituliskan di tepi peta dengan menujukkan berapa derajat, berapa menit dan berpa detik.

f.       Lattering/tata tulis

Adalah tata tulis tulisan dan angka. Secara umum penulisan suatu obyek pada obyek daratan ditulis dengan huruf tegak, sedangkan simbol obyek perairan ditulis dengan huruf miring.

g.      Sumber dan Tahun pembuatan

Sumber peta sangat penting, terutama untuk peta thematik. Sedangkan tahun pembuatan sangat penting mengingat ada tidaknya obyek pada waktu pembuatan sekarang ataua kemudian ahri akan berubah baik medan yang alami maupun medan buatan

h.      Inset

Inset adalah peta kecil yang berfungsi memberikan tekanan atau penjelasan pada peta utama. Sehingga akan memperjelas dan mempertajam informasi peta utama.

i.        Garis tepi

Berfungsi mempermudah dalam membuat peta. Biasanya dibuat rangkap dua

j.        Tata warna

Tata warna sangat penting jika peta yang dibuat adalah peta berwarna. Fungsi warna  adalah sebagai berikut :

1)      membedakan tinggi rendahnya suatu daerah dan kedalaman laut

2)      memberikan kualitas dan kuantitas peta

3)      keindahan ( estetika)

k.      simbol

Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili obyek di permukaan bumi yang terdapa pada peta. Mengingat pentingnya materi ini, maka simbol disajikan pada bagian tersendiri sebagai berikut.

Peta dianggap baik dan benar (Sandy ,1986:1-2) setidaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:ü  peta tidak boleh ‘membingungkan’ü  mudah dipahami atau dimengerti, sehingga tidak boleh serumit kenampakan aslinyaü  menggambarkan cukup teliti sesuai temanyaü  indah dipandangAgar peta tidak membingungkan bagi para pengguna, maka peta harus dilengkapi dengan: legenda/keterangan, skala peta, judul peta, inset peta.Agar peta mudah dimengerti/ditanggkap maknanya  oleh pengguna peta, maka peta harus menggunakan: tata warna, simbol, proyeksi peta.  Sedangkan dalam aspek ketelitian peta sangat terkait dengan tujuan peta dan jenis peta serta skala peta yang akan dibuat.





Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta

Fungsi:

Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di permukaan bumi).
Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi).
Memperlihatkan bentuk (benua, negara, provinsi, gunung, lembah, dll).
Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikan di atas peta, melalui media simbol.

Tujuan pembuatan peta

Untuk komunikasi informasi ruang
Untuk menyimpan informasi
Untuk membantu pekerjaan: konstruksi jalan, navigasi, perencanaan, media pembelajaran.
Untuk membantu dalam suatu desain, misal: desain tata ruang wilayah, jalan, dll.
Untuk analisis data spatial, misal: perhitungan volume, evaluasi lahan, dll.

 a.      Judul Peta

Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta. Judul biasanya dicantumkan di bagian atas  peta dengan huruf besar. Fungsi judul adalah menunjukkan daerah yang digambarkan oleh peta tersebut.

b.      Orientasi/arah

Biasanya merupakan gambar arah mata angin  dengan arah utara sebagai pedoman sehingga tidak mengganggu informasi yang ada di dalam peta.

c.       Skala

Skala adalah perbandingan antara jarak yang terdapat pada peta dengan jarak yang sebenarnya di permukaan bumi. Secara umum skala dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

1)      Skala angka/numerik

Skala yang berupa angka-angka. Misalnya skala peta  1: 200.000, skala peta 1 : 1.000.000 dan sebagainya

2)      Skala Garis/Grafik

Skala yang ditunjukkan dengan membuat garis linier dengan membuat perbendingan pada setiap ruasnya.

Contoh

0                1                   2                   3

3) Skala kalimat/verbal

Skala Yang menggunakan kalimat baku sebagai pentunjuk skala. Jenis skala ini banyak dipakai di Eropa yang biasanya menggunakan satuan inchi dan mil.

Contoh : One Inch to two miles

d.      Legenda/keterangan

Legenda adalah keterangan yang penting yang memberikan keterangan dan penjelasan tentang simbol-simbol yang terdapat pada peta.

e.       Garis koordinat astronomi

Garis ini diperlukan untuk mengetahui letak astronomi suatu tempat. Biasanya terdiri dari garis bujur dan garis lintang yang dituliskan di tepi peta dengan menujukkan berapa derajat, berapa menit dan berpa detik.

f.       Lattering/tata tulis

Adalah tata tulis tulisan dan angka. Secara umum penulisan suatu obyek pada obyek daratan ditulis dengan huruf tegak, sedangkan simbol obyek perairan ditulis dengan huruf miring.

g.      Sumber dan Tahun pembuatan

Sumber peta sangat penting, terutama untuk peta thematik. Sedangkan tahun pembuatan sangat penting mengingat ada tidaknya obyek pada waktu pembuatan sekarang ataua kemudian ahri akan berubah baik medan yang alami maupun medan buatan

h.      Inset

Inset adalah peta kecil yang berfungsi memberikan tekanan atau penjelasan pada peta utama. Sehingga akan memperjelas dan mempertajam informasi peta utama.

i.        Garis tepi

Berfungsi mempermudah dalam membuat peta. Biasanya dibuat rangkap dua

j.        Tata warna

Tata warna sangat penting jika peta yang dibuat adalah peta berwarna. Fungsi warna  adalah sebagai berikut :

1)      membedakan tinggi rendahnya suatu daerah dan kedalaman laut

2)      memberikan kualitas dan kuantitas peta

3)      keindahan ( estetika)

k.      simbol

Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili obyek di permukaan bumi yang terdapa pada peta. Mengingat pentingnya materi ini, maka simbol disajikan pada bagian tersendiri sebagai berikut.

1.         Komponen Peta

Apabila anda cermati atau perhatikan pada setiap peta-peta, di dalamnya kita jumpai berbagai komponen yang menjadi bagian atau kelengkapan peta, seperti: judul peta, skala peta, simbol, keterangan/legenda, koordinat geografis, orientasi/arah, inset peta, dan lain-lain. Komponen peta tersebut merupakan bagian penting dan salah satu persyaratan dari sebuah peta yang baik. dan benar.

Ada beberapa perbedaan antara komponen peta umum (Rupabumi/topografi) dan  peta khusus atau peta tematik.  Pada peta umum komponen peta lebih kompleks dan standar atau baku. Sebagai contoh Peta Rupabumi telah memiliki standar baku (berdasarkan konvensi), dimana baik jenis informasi tepi, komposisi, desain tata letak, tata warna maupun  simbol-simbol yang digunakan relative sama/seragam.

Namun untuk peta khusus atau peta tematik komponen petanya lebih sederhana dan cukup bervariasi antara satu peta dengan peta yang lain.  Tidak ada ketentuan baku yang mengharuskan sebuah peta tematik satu dengan peta yang lain harus sama komponennya misalnya dalam hal tata letak atau posisi informasi tepi, tata warna dan lain-lain.

Gambar 1. Contoh Peta RBI dan komponen informasi tepi





Komponen-komponen peta tematik





Gambar 3. Komponen informasi tepi peta tematik

LANGKAH-LANGKAH PEMETAAN

Pemetaan adalah kegiatan pemrosesan data survai sampai menyajikannya menjadi geo-informasi. Artinya bahwa pemetaan dapat dibuat di laboratorium/ studio atau di lapangan.

Bagaimana caranya?

Secara fotogrametri akan menghasilkan peta dasar.
Secara inderaja akan menghasilkan peta tematik.

Lalu, apa itu survai?

Survai adalah kegiatan pengumpulan data.

Bagaimana caranya?

Dapat dilaksanakan melalui:

Pengukuran (measurement) atau pengamatan (observation).
Penginderaan (sensing) dari udara (airbone) atau antariksa (spaceborne)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar